Sabtu, 30 Januari 2010

Usaha Ternak Walet Sebagai Bisnis Rumah Tangga


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Dewasa ini banyak orang melakukan kegiatan usaha seperti: konstruksi bangunan, kerajinan tangan, sovenir, bisnis dunia maya (internet) maupun bisnis lain. Selain itu masih banyak pula yang belum tahu dan mengerti makna usaha sarang wallet atau beternak wallet. Namun, setelah harga sarang walet meningkat tajam, terutama pada tahun 1997, banyak orang mulai tertarik mendirikan rumah walet.  
Untuk membuat rumah walet tidaklah mudah, diperlukan ketelitian, kecermatan dan pengetahuan akan rumah walet. Sebagian  dari kriteria rumah walet yang baik dan disenangi walet adalah sebagai berikut: kelembapan dan suhu udara dalam ruangan idealnya 75 – 95% dan 26 – 29o C, ruangan harus gelap, lubang masuk burung harus menghindari cahaya yang masuk, tata ruang dalam rumah walet harus sesuai dengan kriteria yang disukai walet, sirip kayu untuk menempelnya sarang walet harus sesuai dengan selera walet dan lainnya.



Walau rumah sudah selesai, bukan berarti hanya santai tinggal menunggu walet datang saja, akan tetapi walet juga harus dipancing agar mau menempati rumah walet. Cara untuk memancing walet seperti: dengan rekaman suara walet baik suara ketika walet berahi atau kawin, suara anak walet maupun suara koloni walet melalui speaker atau tweeter, aroma rumah yang disesuaikan dengan aroma habitat asli walet dan lainnya.
Keamanan juga harus diperhatikan mengingat harga sarang walet sangat tinggi sehingga banyak juga yang tergiur untuk mendapatkannya. Tidak sedikit peternak walet yang kebobolan dan rugi puluhan juta. Pencuri sarang walet sangat pintar dan biasanya berkelompok untuk memudahkan pembobolan. Sebagian cara agar keamanan rumah walet dapat terjaga seperti: dirikan pagar tembok yang tingginya minimal 5 meter dan atas tembok diberi kawat duri, jika mendirikan rumah walet jangan jauh dari rumah penghuni atau minimal ada penjaganya, dan yang terpenting harus ada kerja sama dari masyarakat sekitar untuk menjaga keamanan. Konsekuensinya kita bisa berbagi hasil panen sarang walet dengan masyarakat sekitar.
Setelah walet menempati rumah dan panen, untuk memasarkan atau menjual sarang walet itu juga tidak mudah karena tidak di setiap tempat ada pembeli atau calo sarang walet. Pembeli dapat dicari dari internet dan setahu penulis biasanya pembeli berada diluar pulau Jawa.
Harga sarang walet beragam tergantung jenisnya. Harga sarang walet yang berwarna putih bersih kisaran harganya mencapai Rp 2.000.000 sampai Rp 3.000.000 per kilogram, bahkan untuk sarang walet merah darah kisaran harganya bisa mencapai Rp 15.000.000 per kilogram karena sarang ini termasuk sarang langka.
Seperti harganya yang menggiurkan itu, untuk mendirikan usaha ini pun tidaklah mudah, harus ada tanah dan bangunan yang cukup dan memenuhi syarat seperti yang disebutkan di atas untuk mendirikan rumah tempat tinggal walet yang akan dibahas dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis membuat makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1.      Apa walet itu dan apakah peluang bisnis sarangnya menjanjikan di pasaran?
2.      Bagaimana cara mempersiapkan rumah walet?
3.      Bagaimana cara menarik perhatian walet agar mau menempati rumah walet yang telah dibuat?
4.      Bagaimana cara pembibitan walet mulai dari telur?
5.      Apa saja yang perlu dilakukan agar walet tidak pergi dari rumah walet yang sudah ditempati?
6.      Bagaimana cara memanen dan memasarkan sarang walet?

C. Tujuan Masalah
1.      Mengetahui gambaran umum tentang walet dan peluang bisnis sarangnya di pasar
2.      Mengetahui cara mempersiapkan rumah walet
3.      Mengetahui cara menarik perhatian walet agar mau menempati rumah walet yang telah dibuat sehingga dapat menindaklanjutinya
4.      Mengetahui cara-cara pembibitan walet mulai dari telur
5.      Mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan agar walet tidak pergi
6.      Mengetahui cara memanen sarang walet yang baik sehingga tidak menimbulkan walet stres dan akhirnya pergi meninggalkan rumah walet dan juga cara pemasarannya.


Download complete file

0 komentar:

Posting Komentar